Popular Post

Posted by : Raka 22 Jul 4, 2013

.   A  Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubungan antarindividu, individu (seseorang) dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Tanpa adanya interkasi sosial maka tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.

Homans ( dalam Ali, 2004: 87) mendefinisikan Interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi pasangannya.

Pengertian Interaksi sosial menurut Bonner ( dalam Ali, 2004) merupakan suatu hubungan antara dua orang atau lebih individu, dimana kelakuan individu mempengaruhi, mengubah atau mempengaruhi individu lain atau sebaliknya.

Pengertian Interkasi sosial menurut beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa, interaksi adalah hubungan timbal balik anatara dua orang atau lebih, dan masing-masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi juga lebih dari sekedar terjadi hubungan antara pihak- pihak yang terlibat melainkan terjadi saling mempengaruhi.

    B  Macam - Macam Interaksi Sosial
Macam-Macam Interaksi Sosial ada 3 yaitu ;
1. Interaksi antara individu dengan individu.
2. Interaksi antara individu dengan kelompok.
3. Interkasi antara kelompok dengan kelompok.

    C   Ciri - Ciri Interaksi Sosial 
Ciri-Ciri Interaksi Sosial ada 4 yaitu ;
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu.

    D   Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
  1. Kontak sosial yaittu hubungan sosial antara individu satu dengan individu lain yang bersifat langsungn; seperti dengan sentuhan, percakapan maupun tatap muka,
  2. Komunikasi yaitu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara langsung  maupun dengan alat  bantu agar yang lain membeikan tanggapan atau tanggapan tertentu
  3. Tindakan sosial yaitu upaya manusia  secara individu untuk mempertahankan  dan mengembangkan  hidupnya..
Bedasarkankan tekanan dari cara  dan tujuannya  tindakan itu dilakukan, dibagi menjadi :
  • Tindakan rasional instrumental yaitu tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan keserasian antara cara  dan tujuan.
Contoh : memilih program jurusan di SLA  dengan mempertimbangkan bakat dan minat  dan cita-cita, tindakan  rajin belajar supaya lolos seleksi penerimaan mahasiswa baru.
Bekerja untuk memenuhi nafkah hidup. Sanksi hukum yang tegas bagi pelanggar hukum  bukan hanya supaya  supaya jera, tapi orang lain kalau melanggar  sama akan dikenakan sanksi  yang sama
  • Tindakan rasional berorientasi pada nilai : Tindakan ini pelaku tidak lagi mempersalahkan tujuan dan tindakan , yang menjadi persoalan dan perhitungan pelaku adalah hanya cara.
Contoh : Seorang atlit berlatih terus karena ingin menjadi Juara.
Seorang lulusan SMA 16  giat belajar karena ingin lulus UMPTN dan sebagainya.
  • Tindakan Afektif yaitu tindakan yang dibuat-buat yang didasari oleh perasaan atau emosi  dan kepura-puraan  seseorang
Contoh : seseorang diminta melakukan pekerjaan karena ingin mendapat pujian  serta merta menyanggupinya tanpa mengukur kemampuannya.
  • Tindakan tradisional : yaitu tindakan yang didasarkan atas kebiasaan  atau tradisi orang terdahhulu.
Contoh : seorang pedagang untuk menjaga uang hasil dagangannya  disimpan bersama bawang merah, bawang putih  dan kemenyan.

     E    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial

Interaksi sosial sebagai bentuk hubungan manusia yang menimbulkan aksi dan reaksi dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar individu. Menurut Soerjono Soekanto, faktor yang memengaruhi interaksi sosial ada enam macam, sebagai berikut.




a. Imitasi

Imitasi adalah proses belajar dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang lain. Imitasi dapat berakibat positif bila yang ditiru merupakan individu-individu baik menurut pandangan umum. Tetapi imitasi juga bisa bersifat negatif jika individu yang ditiru berlawanan dengan pandangan umum. Contoh: banyak anak SMA mengikuti mode rambut artis dicat dan panjang bagi laki-laki.

b. Sugesti

Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya dilakukan dari orang-orang yang berwibawa dan mempunyai pengaruh besar di lingkungan sosialnya. Cepat atau lambat proses sugesti tergantung pada usia, kepribadian, kemampuan intelektual, dan kemampuan fisik seseorang.

Sugesti dapat berupa berbagai bentuk sikap atau tindakan seperti perilaku, pendapat, saran, dan pertanyaan. Reklame dan iklan yang dimuat di media cetak, atau media elektronik juga merupakan salah satu bentuk sugesti yang bersifat massal. Contoh: iklan sampo yang diperagakan oleh seorang yang seolah-olah rambutnya rontok, setelah memakai sampo tersebut rambutnya menjadikuat/tidak rontok dan tebal.

c. Identifikasi

Identifikasi adalah kencenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan individu lain yang ditiru. Orang lain yang menjadi sasaran identifikasi disebut idola (dari kata idol yang berarti sosok yang dipuja). Identifikasi merupakan bentuk lanjut dari proses sugesti dan proses imitasi yang telah kuat. Contoh: seorang siswa yang mengagumi gurunya, seringmengidentifikasi dirinya seperti guru yang dikaguminya.

d. Simpati

Simpati adalah perasaan tertarik yang timbul dalam diri seseorang dan membuatnya merasa seolah-olah berada dalam keadaan orang lain. Perasaan simpati dapat disampaikan kepada seseorang, sekelompok orang, atau lembaga formal pada waktu khusus misalnya peringatan ulang tahun kemerdekaan RI , kenaikan kelas, atau kenaikan jabatan. Agar simpati dapat berlangsung, diperlukan adanya saling pengertian antara kedua belah pihak. Pihak yang satu terbuka mengungkapkan pemikiran atau isi hatinya, sedangkan pihak yang lain mau menerimanya. Itulah sebabnya simpati merupakan dasardasar persahabatan. Contoh: perasaan simpati seorang perjaka terhadap gadis yang akhirnya menimbulkan perasaan cinta kasih di antara keduanya.

e. Motivasi

Motivasi adalah dorongan, rangsangan, atau stimulus yang diberikan seseorang kepada orang lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh rasa tanggung jawab. Motivasi dapat diberikan dari seorang individu kepada kelompok, kelompok kepada kelompok, individu kepada individu. Motivasi dapat berupa sikap, perilaku, pendapat, saran, dan pertanyaan. Contoh: penghargaan kepada siswa yang berprestasi merupakan motivasi bagi siswa untuk belajar lebih giat.

f. Empati

Empati adalah proses kejiwaan seorang individu untuk larut dalam perasaan orang lain baik suka maupun duka. Contoh: kalau kita melihat orang lain mendapat musibah, kita seolah-olah ikut menderita.


F    Bentuk - Bentuk Interaksi Sosial
Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dikategorikan ke dalam dua bentuk, yaitu (p. 49) :

1. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti :
a. Kerja sama
Adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
b. Akomodasi
Adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok - kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.
c. Asimilasi
Adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.
d. Akulturasi
Adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari
kebudayaan itu sendiri.

2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk pertentangan atau konflik, seperti :
a. Persaingan
Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.
b. Kontravensi
Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang - terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.
c. Konflik
Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Raka World - Raka Graphic Art - Powered by Blogger - Designed by Raka Maheka A -