Popular Post

Showing posts with label Agama. Show all posts

Indahnya Shalat Tahajud

By : Raka 22


Tahukah anda terdapat banyak  kalau belum tahu mari kita bahas disini. Dengan melaksanakan Sholat tahajud secara ikhlas karena alloh swt dan dengan rajin maka kita akan di mudahkan dalam menghadapi kehidupan di jaman sekarang yaitu cara cepat kaya dan bahagia dengan shalat tahajud.

Kenapa bisa dikatakan demikian??  Allah SWT menegaskan bahwa orang yang shalat tahajud akan selalu mempunyai sifat rendah hati dan ramah. Ketenangan yang merupakan refleksi ketenangan jiwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari di masyarakat.

Allah Berfirman :

“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang melewati malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (QS. Al-Furqan: 63-64)

Dalam sebuah hadist shahih :

Setan mengikat tiga ikatan tiga ikatan pada tengkuk kepala setiap orang diantara kalian ketika tidur . Pada setiap tali setan berseru (dengan bisikan halus),” Lewatilah malam yang panjang ini dan tidurlah! ” Jika ia bangun karena ingat Allah swt,lepaslah satu ikatan . Jika kemudian ia berwudhu,lepaslah satu ikatan lagi . Jika kemudian ia shalat,maka lepaslah semua ikatan itu,sehingga pada paginya,ia akan giat bekerja (sehingga menjadi kaya) dan jiwanya baik (sehingga menjadi bahagia) . Jika ia tidak melakukan semua itu,maka pada paaginya,jiwanya akan tidak baik (sehingga tidak akan bahagia) dan ia akan malas bekerja (sehingga tidak akan kaya) . (HR Bukhari,Muslim ,dan Abu Dawud) .

Hadist tersebut menjelaskan bahwa melakukan tahajud akan membuat kita menjadi kaya (karena giat bekerja) dan (bahagia karena berjiwa baik) . Tidak semua orang yang melakukan shalat tahajud lantas menjadi kaya dan atau bahagia . Tidak sedikt yang justru tenggelam (menjadi miskin dan kian sengsara) dalam tahajud . Lantas apa yang keliru dari shalat tahajud yang mereka jalankan secara rutin?

Jawabannya,mungkin ada pada penilaian kita terhadap kualitas shalat tahajud yang kita kerjakan . Kita cenderung mengira bahwa sholat tahajud yang kita kerjakan sudah benar dan sempurna,padahal itu keliru . 

Rasulullah saw,bersabda :
Sesungguhnya pelaku ibadah itu mengira telah menegakkan shalat (seutuhnya),padahal tidaklah tertulis baginya,kecuali setengah shalat,atau sepertiganya,atau seperempatnya,atau seperlimanya sampai sepersepuluhnya . (HR Ahmad dan Abu Daud).

Terhadap sabda Rasulullah saw tersebut,seorang sahabat bernama Ammar bin Yasir ra . Menerangkan : Yang dicatat untuk dia (si pelaku ibadah) dari shalatnya hanyalah apa yang ia tegakkan dari shalat itu dengan akalnya . (HR Ahmad dan Abu Daud) .

Berikut ini adalah beberapa keajaiban shalat tahajud seperti berikut ini:

1. Shalat Tahajud sebagai tiket masuk surga …

Abdullah Ibn Muslin berkata “kalimat yang pertama kali ku dengar dari Rasulullah Saw saat itu adalah, “Hai sekalian manusia! Sebarkanlah salam, bagikanlah makanan, sambunglah silaturahmi, tegakkan lah shalat malam saat manusia lainnya sedang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah).

2. Amal yang menolong di akhirat …

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada di dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, seraya mengambil apa yang Allah berikan kepada mereka. Sebelumnya mereka adalah telah berbuat baik sebelumnya (di dunia), mereka adalah orang-orang yang sedikit tidurnya di waktu malam dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah).” (QS. Az Zariyat: 15-18)

Ayat di atas menunjukkan bahwa orang yang senantiasa bertahajud Insya Allah akan mendapatkan balasan yang sangat nikmat di akhirat kelak.

3. Pembersih penyakit hati dan jasmani …

Salman Al Farisi berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Dirikanlah shalat malam, karena sesungguhnya shalat malam itu adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kamu, (shalat malam dapat) mendekatkan kamu kepada tuhanmu, (shalat malam adalah) sebagai penebus perbuatan buruk, mencegah berbuat dosa, dan menghindarkan diri dari penyakit yang menyerang tubuh.” (HR. Ahmad)

4. Sarana meraih kemuliaan …

Rasulullah Saw bersabda, “Jibril mendatangiku dan berkata, “Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu, karena engkau akan mati, cintailah orang yang engkau suka, karena engkau akan berpisah dengannya, lakukanlah apa keinginanmu, engkau akan mendapatkan balasannya, ketahuilah bahwa sesungguhnya kemuliaan seorang muslim adalah shalat waktu malam dan ketidakbutuhannya di muliakan orang lain.” (HR. Al Baihaqi)

5. Jalan mendapatkan rahmat Allah …

Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Semoga Allah merahmati laki-laki yang bangun malam, lalu melaksanakan shalat dan membangunkan istrinya. Jika sang istri menolak, ia memercikkan air di wajahnya. Juga, merahmati perempuan yang bangun malam, lalu shalat dan membangunkan suaminya. Jika sang suami menolak, ia memercikkan air di wajahnya.” (HR. Abu Daud)

6. Sarana Pengabulan permohonan …

Allah SWT berjanji akan mengabulkan doa orang-orang yang menunaikan shalat tahajud dengan ikhlas. Rasulullah Saw Bersabda,

“Dari Jabir berkata, bahwa nabi Saw bersabda, “Sesungguhnya di malam hari , ada satu saat yang ketika seorang muslim meminta kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah memberinya, Itu berlangsung setiap malam.” (HR. Muslim)

7. Penghapus dosa dan kesalahan …

Dari Abu Umamah al-Bahili berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Lakukanlah Qiyamul Lail, karena itu kebiasaan orang saleh sebelum kalian, bentuk taqarub, penghapus dosa, dan penghalang berbuat salah.” (HR. At-Tirmidzi)

8. Jalan mendapat tempat yang terpuji …

Allah berfirman,

“Dan pada sebagian malam bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’:79)

9. Pelepas ikatan setan …

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Setan akan mengikat kepala seseorang yang sedang tidur dengan ikatan, menyebabkan kamu tidur dengan cukup lama. Apabila seseorang itu bangkit seraya menyebut nama Allah, maka terlepaslah ikatan pertama, apabila ia berwudhu maka akan terbukalah ikatan kedua, apabila di shalat akan terbukalah ikatan semuanya. Dia juga akan merasa bersemangat dan ketenangan jiwa, jika tidak maka dia akan malas dan kekusutan jiwa.”

10. Waktu utama untuk berdoa …

Amru Ibn ‘Abasah berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah Saw, “Ya Rasulullah! Malam apakah yang paling di dengar?”, Rasulullah Saw menjawab, “Tengah malam terakhir, maka shalat lah sebanyak yang engkau inginkan, sesungguhnya shalat waktu tersebut adalah maktubah masyudah (waktu yang apabila bermunajat maka Allah menyaksikannya dan apabila berdoa maka didengar doanya)” (HR. Abu Daud)
Tag : ,

Makna Tawakal Kepada Allah

By : Raka 22
Assalamualaikum.wr.wb.
kali ini saya akan berbagi suatu ilmu kepada sahabat Blogger tentang "Makna Tawakal Kepada Allah"
      



       Tawakal merupakan suatu perasaan pasrah kepada Allah. Pasrah disini dalam artian meminta pertolongan kepada Allah tapi dengan usaha untuk memerangi suatu masalah yang mengikatnya . Contoh : Suatu ketika kita sedang berada di sebuah hutan rimba dan pada saat itu kita sedang kelaparan dan kehausan. Mungkin orang yang tidak mengetahui makna dari Tawakal pasti hanya pasrah saja kepada Allah. "Ya Allah berikanlah hamba minuman dan makanan" dalam hatinya dengan yakin bahwa makanan dan minuman akan datang kepadanya. Tapi dia tidak mau melakukan suatu usaha kepada dirinya. Itu adalah suatu tindakan yang salah. Seharusnya saat kita pasrah meminta pertolongan kepada Allah saat itu juga kita langsung berusaha untuk mendapatkan makanan dan minuman. Insya Allah suatu keinginan yang kita inginkan jika berusaha, Allah akan menuntun kita, memberi jalan kepada kita, untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.
selalu ingat : "Bismillahi tawakaltu alallah la haula wala quwwata illa billah"

Insya Allah dengan tawakal kita bis selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
aamiin.
semoga apa yang saya bagikan sedikit ilmu saya ini bisa berguna untuk para pembaca/sahabat Blogger.

Wasalamualaikum.wr.wb.
Tag : ,

Keutamaan Adzan dan Menjawab Adzan

By : Raka 22



Dalam Shahihain dari Abu Hurairah Radhiallohu’anhu, dia mengatakan, Rasululloh Sholallohu’alaihi wa sallam bersabda:
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِى النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلاَّ أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوا
“Seandainya manusia mengetahui pahala yang terdapat dalam adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkan kecuali diundi, niscaya mereka melakukannya” (HR. Bukhari, no. 615, 644, 2689; HR. Muslim, no. 437, 439)
• Dosa Muadzin diampuni sepanjang suaranya, dan mendapat pahala sholat orang yang bersamanya
Rasululloh Sholallohu’alaihi wa sallam bersabda:
الْمُؤَذِّنُ يُغْفَرُ لَهُ مَدََّ صَوْتِهِ وَأَجْرُهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ صَلَّى مَعَهُ
“Muadzin diampuni dosanya sepanjang suaranya, dan pahalanya seperti pahala orang yang sholat bersamanya” (HR. Thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir, no. 7942, dan dishahihkan Al-Albani dalam Shahih at-Targhib)
مَدَّ صَوْتِهِ، وَيَشْهَدُ لَهُ كُلُّ رَطْبٍ وَيَابِسٍ الْمُؤَذِّنُ يُغْفَرُ لَهُ
“ Muadzin diampuni dosanya sepanjang suaranya, dan segala yang basah dan yang kering bersaksi untuknya” (HR. Ahmad, no. 9542; Ibnu Hibban, no. 1666; Abu Dawud; Nasa’I; Ibnu Majah; Dishahihkan Al-Albani dalam al-Misykah)
• Manusia yang paling panjang lehernya di hari kiamat
الْمُؤَذِّنُونَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Para muadzin adalah manusia yang paling panjang lehernya pada hari kiamat” (HR. Muslim, no. 387)
• Manusia dan Jin yang mendengarkan adzan akan memberi kesaksian untuk muadzin
أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ قَالَ لَهُ:إِنِّي أَرَاكَ تُحِبُّ الْغَنَمَ وَالْبَادِيَةَ، فَإِذَا كُنْتَ فِي غَنَمِكَ، أَوْ بَادِيَتِكَ، فَأَذَّنْتَ بِالصَّلَاةِ، فَارْفَعْ صَوْتَكَ بِالنِّدَاءِ، فَإِنَّهُ لَا يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلَا إِنْسٌ، وَلَا شَيْءٌ، إِلَّا شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Bahwa Abu Said al-Khudri Radhiallohu’anhu berkata kepadanya, ‘Aku melihatmu menyukai domba dan kehidupan pedalaman, jika kamu bersama dombamu atau di daerahmu, lalu kamu (mengumandangkan) adzan untuk shalat maka keraskanlah suaramu dengan adzan tersebut karena gema suara muadzin tidaklah didengar oleh jin atau manusia atau sesuatu pun kecuali ia memberi kesaksian untuknya pada Hari Kiamat” (HR. Malik dalam Al-Muwatha, no. 5; Bukhari, an-Nasa”i dan Ibnu Majah)
• Muadzin akan masuk surga
كُنَّا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّ اللَّهُ عَلَيهِ وَ سَلَّم بِتَلَعَاتِ النَّخْلِ ، فَقَامَ بِلاَلٌ يُنَادِي، فَلَمَّ سَكَتَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّ اللَّهُ عَلَيهِ وَ سَلَّم: مَنْ قَالَ مِثْلَ هَذَا يَقِينً دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Kami bersama Rasululloh Sholallohu’alaihi wa sallam, lalu Bilal berdiri mengumandangkan adzan. Ketika selesai Rasulullah Sholallohu’alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa mengucapkan seperti ini dengan yakin niscaya dia masuk surga”. (HR. Ibnu Hibban, no. 1667 dan Nasa’i; Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih wa Targhib)
مَنْ أَذَّنَ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ سَنَةً وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ، وَكُتِبَ لَهُ بِتَأْذِينِهِ فِي كُلِّ يَوْمٍ سِتُّونَ حَسَنَةً، وَلِكُلِّ إِقَامَةٍ ثَلَاثُونَ حَسَنَةً
“Barangsiapa beradzan selama 12 tahun, maka wajib baginya surga, dan dicatat untuknya pahala adzannya dalam setiap hari sebanyak 60 kebajikan, serta pahala iqomahnya sebanyak 30 kebajikan” (HR. Ibnu Majah, no. 728; Hakim dan Thabrani, Dishahihkan Al-Albani dalam Ash-Shahihah)
فَقَامَ بِلاَلٌ يُنَادِي، فَلَمَّ سَكَتَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّ اللَّهُ عَلَيهِ وَ سَلَّم: مَنْ قَالَ مِثْلَ هَذَا يَقِينً دَخَلَ الْجَنَّةَ
Keutamaan Menjawab Adzan
• Menjawab adzan adalah salah satu faktor masuk surga
إِذَا قَالَ الْمُؤَذِّنُ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، فَقَالَ أَحَدُكُمْ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ قَالَ: أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، ثُمَّ قَالَ: حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، ثُمَّ قَالَ: حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، ثُمَّ قَالَ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، قَالَ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، ثُمَّ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Apabila muadzin mengucapkan Allohu Akbar, Allohu Akbar maka salah seorang dari kalian menjawab Allohu Akbar, Allohu Akbar. Lalu apabila muadzin mengucapkan Asyhadu alla ilaaha illalloh maka salah seorang dari kalian menjawab Asyhadu allaa ilaaha illalloh. Apabila Muadzin mengucapkan Asyhadu anna muhammadar rosuululloh maka salah seorang dari kalian menjawab Asyhadu anna muhammadar rosuululloh. Apabila muadzin mengucapkan Hayya ala ash-shalah maka salah seorang dari kalian menjawab Laa haula walaa quwwata illaa bilaah. Apabila muadzin mengucapkan Hayya ‘ala al falaah, maka salah seorang dari kalian menjawab Laa haula walaa auwwata illaa billaah. Apabila muadzin mengucapkan Allohu Akbar, Allohu Akbar maka salah seorang dari kalian menjawab Allohu Akbar, Allohu Akbar. Apabila muadzin mengucapkan, Laa ilaahaa illalloh dia menjawab, Laa ilaaha illallohu dengan setulus hatinya, maka ia akan masuk surga.”(HR. Muslim, no. 385)
• Menjawab adzan adalah sebab diampuninya dosa-dosa
مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ الْمُؤَذِّنَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، رَضِيتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا، غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ
“Barang siapa ketika mendengar muadzin mengucapkan Asyhadu allaa ilaaha illallohu wahdahuu laa syarikalah, wa anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh. Radhitu billahi rabba, wa bimuhammadin rasuula, wabil islami diina (Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Alloh, Dialah tuhan satu-satunya, tiada sekutu baginya. Dan bahwasanya Muhammad adalah hamba Alloh dan utusan-Nya, saya rela Alloh sebagai tuhan, Muhammad sebagai Rasul, dan Islam sebagai agama), maka dosanya akan diampuni” (HR. Muslim, no. 386; Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad)
• Menjawab adzan adalah kepatuhan kepada Rasululloh
إِذَا سَمِعْتُمُ النِّدَاءَ، فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ الْمُؤَذِّنُ
“Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin” (HR. Bukhari, no. 611; HR. Muslim, no. 383)
Ini adalah perintah Nabi Sholallohu’alaihi wa sallam supaya menjawab seruan adzan.
• Manjawab adzan adalah salah satu sebab diraihnya syafa’at
إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ، فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ، فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى الله عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا، ثُمَّ سَلُوا اللهَ لِيَ الْوَسِيلَةَ، فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِي الْجَنَّةِ، لَا تَنْبَغِي إِلَّا لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللهِ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ، فَمَنْ سَأَلَ لِي الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ
“Apabila kamu sekalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkannya, kemudian bacalah shalawat kepadaku. Karena barangsiapa membaca shatawat untukku satu kali, maka Alloh membalasnya dengan sepuluh shalawat. Lalu mintakanlah kepada Alloh Wasilah untukku. Wasilah adalah sebuah kedudukan di surga yang tidak layak kecuali bagi hamba Alloh dan aku berharap agar aku adalah hamba Alloh tersebut. Barangsiapa memintakan wasilah untukku, maka ia mendapat syafaatku” (HR. Muslim, no. 384; ; Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ahmad)
• Berdo’a setelah adzan
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِى وَعَدْتَهُ
“Ya Alloh, Tuhan Pemilik panggilan yang sempurna (adzan) ini dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah Al-Wasilah (derajat di Surga, yang tidak akan diberikan selain kepada Nabi Sholallohu’alaihi wa sallam) dan fadhilah kepada Muhammad. Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqam terpuji yang telah Engkau janjikan” (HR. Bukhari, no. 614)
*** Wallohu A’lam***
Tag : ,

- Copyright © 2013 Raka World - Raka Graphic Art - Powered by Blogger - Designed by Raka Maheka A -