Popular Post

Showing posts with label Agama. Show all posts

Indahnya Shalat Tahajud

By : Raka 22


Tahukah anda terdapat banyak  kalau belum tahu mari kita bahas disini. Dengan melaksanakan Sholat tahajud secara ikhlas karena alloh swt dan dengan rajin maka kita akan di mudahkan dalam menghadapi kehidupan di jaman sekarang yaitu cara cepat kaya dan bahagia dengan shalat tahajud.

Kenapa bisa dikatakan demikian??  Allah SWT menegaskan bahwa orang yang shalat tahajud akan selalu mempunyai sifat rendah hati dan ramah. Ketenangan yang merupakan refleksi ketenangan jiwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari di masyarakat.

Allah Berfirman :

“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang melewati malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (QS. Al-Furqan: 63-64)

Dalam sebuah hadist shahih :

Setan mengikat tiga ikatan tiga ikatan pada tengkuk kepala setiap orang diantara kalian ketika tidur . Pada setiap tali setan berseru (dengan bisikan halus),” Lewatilah malam yang panjang ini dan tidurlah! ” Jika ia bangun karena ingat Allah swt,lepaslah satu ikatan . Jika kemudian ia berwudhu,lepaslah satu ikatan lagi . Jika kemudian ia shalat,maka lepaslah semua ikatan itu,sehingga pada paginya,ia akan giat bekerja (sehingga menjadi kaya) dan jiwanya baik (sehingga menjadi bahagia) . Jika ia tidak melakukan semua itu,maka pada paaginya,jiwanya akan tidak baik (sehingga tidak akan bahagia) dan ia akan malas bekerja (sehingga tidak akan kaya) . (HR Bukhari,Muslim ,dan Abu Dawud) .

Hadist tersebut menjelaskan bahwa melakukan tahajud akan membuat kita menjadi kaya (karena giat bekerja) dan (bahagia karena berjiwa baik) . Tidak semua orang yang melakukan shalat tahajud lantas menjadi kaya dan atau bahagia . Tidak sedikt yang justru tenggelam (menjadi miskin dan kian sengsara) dalam tahajud . Lantas apa yang keliru dari shalat tahajud yang mereka jalankan secara rutin?

Jawabannya,mungkin ada pada penilaian kita terhadap kualitas shalat tahajud yang kita kerjakan . Kita cenderung mengira bahwa sholat tahajud yang kita kerjakan sudah benar dan sempurna,padahal itu keliru . 

Rasulullah saw,bersabda :
Sesungguhnya pelaku ibadah itu mengira telah menegakkan shalat (seutuhnya),padahal tidaklah tertulis baginya,kecuali setengah shalat,atau sepertiganya,atau seperempatnya,atau seperlimanya sampai sepersepuluhnya . (HR Ahmad dan Abu Daud).

Terhadap sabda Rasulullah saw tersebut,seorang sahabat bernama Ammar bin Yasir ra . Menerangkan : Yang dicatat untuk dia (si pelaku ibadah) dari shalatnya hanyalah apa yang ia tegakkan dari shalat itu dengan akalnya . (HR Ahmad dan Abu Daud) .

Berikut ini adalah beberapa keajaiban shalat tahajud seperti berikut ini:

1. Shalat Tahajud sebagai tiket masuk surga …

Abdullah Ibn Muslin berkata “kalimat yang pertama kali ku dengar dari Rasulullah Saw saat itu adalah, “Hai sekalian manusia! Sebarkanlah salam, bagikanlah makanan, sambunglah silaturahmi, tegakkan lah shalat malam saat manusia lainnya sedang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah).

2. Amal yang menolong di akhirat …

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada di dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, seraya mengambil apa yang Allah berikan kepada mereka. Sebelumnya mereka adalah telah berbuat baik sebelumnya (di dunia), mereka adalah orang-orang yang sedikit tidurnya di waktu malam dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah).” (QS. Az Zariyat: 15-18)

Ayat di atas menunjukkan bahwa orang yang senantiasa bertahajud Insya Allah akan mendapatkan balasan yang sangat nikmat di akhirat kelak.

3. Pembersih penyakit hati dan jasmani …

Salman Al Farisi berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Dirikanlah shalat malam, karena sesungguhnya shalat malam itu adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kamu, (shalat malam dapat) mendekatkan kamu kepada tuhanmu, (shalat malam adalah) sebagai penebus perbuatan buruk, mencegah berbuat dosa, dan menghindarkan diri dari penyakit yang menyerang tubuh.” (HR. Ahmad)

4. Sarana meraih kemuliaan …

Rasulullah Saw bersabda, “Jibril mendatangiku dan berkata, “Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu, karena engkau akan mati, cintailah orang yang engkau suka, karena engkau akan berpisah dengannya, lakukanlah apa keinginanmu, engkau akan mendapatkan balasannya, ketahuilah bahwa sesungguhnya kemuliaan seorang muslim adalah shalat waktu malam dan ketidakbutuhannya di muliakan orang lain.” (HR. Al Baihaqi)

5. Jalan mendapatkan rahmat Allah …

Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Semoga Allah merahmati laki-laki yang bangun malam, lalu melaksanakan shalat dan membangunkan istrinya. Jika sang istri menolak, ia memercikkan air di wajahnya. Juga, merahmati perempuan yang bangun malam, lalu shalat dan membangunkan suaminya. Jika sang suami menolak, ia memercikkan air di wajahnya.” (HR. Abu Daud)

6. Sarana Pengabulan permohonan …

Allah SWT berjanji akan mengabulkan doa orang-orang yang menunaikan shalat tahajud dengan ikhlas. Rasulullah Saw Bersabda,

“Dari Jabir berkata, bahwa nabi Saw bersabda, “Sesungguhnya di malam hari , ada satu saat yang ketika seorang muslim meminta kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah memberinya, Itu berlangsung setiap malam.” (HR. Muslim)

7. Penghapus dosa dan kesalahan …

Dari Abu Umamah al-Bahili berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Lakukanlah Qiyamul Lail, karena itu kebiasaan orang saleh sebelum kalian, bentuk taqarub, penghapus dosa, dan penghalang berbuat salah.” (HR. At-Tirmidzi)

8. Jalan mendapat tempat yang terpuji …

Allah berfirman,

“Dan pada sebagian malam bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’:79)

9. Pelepas ikatan setan …

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Setan akan mengikat kepala seseorang yang sedang tidur dengan ikatan, menyebabkan kamu tidur dengan cukup lama. Apabila seseorang itu bangkit seraya menyebut nama Allah, maka terlepaslah ikatan pertama, apabila ia berwudhu maka akan terbukalah ikatan kedua, apabila di shalat akan terbukalah ikatan semuanya. Dia juga akan merasa bersemangat dan ketenangan jiwa, jika tidak maka dia akan malas dan kekusutan jiwa.”

10. Waktu utama untuk berdoa …

Amru Ibn ‘Abasah berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah Saw, “Ya Rasulullah! Malam apakah yang paling di dengar?”, Rasulullah Saw menjawab, “Tengah malam terakhir, maka shalat lah sebanyak yang engkau inginkan, sesungguhnya shalat waktu tersebut adalah maktubah masyudah (waktu yang apabila bermunajat maka Allah menyaksikannya dan apabila berdoa maka didengar doanya)” (HR. Abu Daud)
Tag : ,

Makna Tawakal Kepada Allah

By : Raka 22
Assalamualaikum.wr.wb.
kali ini saya akan berbagi suatu ilmu kepada sahabat Blogger tentang "Makna Tawakal Kepada Allah"
      



       Tawakal merupakan suatu perasaan pasrah kepada Allah. Pasrah disini dalam artian meminta pertolongan kepada Allah tapi dengan usaha untuk memerangi suatu masalah yang mengikatnya . Contoh : Suatu ketika kita sedang berada di sebuah hutan rimba dan pada saat itu kita sedang kelaparan dan kehausan. Mungkin orang yang tidak mengetahui makna dari Tawakal pasti hanya pasrah saja kepada Allah. "Ya Allah berikanlah hamba minuman dan makanan" dalam hatinya dengan yakin bahwa makanan dan minuman akan datang kepadanya. Tapi dia tidak mau melakukan suatu usaha kepada dirinya. Itu adalah suatu tindakan yang salah. Seharusnya saat kita pasrah meminta pertolongan kepada Allah saat itu juga kita langsung berusaha untuk mendapatkan makanan dan minuman. Insya Allah suatu keinginan yang kita inginkan jika berusaha, Allah akan menuntun kita, memberi jalan kepada kita, untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.
selalu ingat : "Bismillahi tawakaltu alallah la haula wala quwwata illa billah"

Insya Allah dengan tawakal kita bis selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
aamiin.
semoga apa yang saya bagikan sedikit ilmu saya ini bisa berguna untuk para pembaca/sahabat Blogger.

Wasalamualaikum.wr.wb.
Tag : ,

Keutamaan Adzan dan Menjawab Adzan

By : Raka 22



Dalam Shahihain dari Abu Hurairah Radhiallohu’anhu, dia mengatakan, Rasululloh Sholallohu’alaihi wa sallam bersabda:
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِى النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلاَّ أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوا
“Seandainya manusia mengetahui pahala yang terdapat dalam adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkan kecuali diundi, niscaya mereka melakukannya” (HR. Bukhari, no. 615, 644, 2689; HR. Muslim, no. 437, 439)
• Dosa Muadzin diampuni sepanjang suaranya, dan mendapat pahala sholat orang yang bersamanya
Rasululloh Sholallohu’alaihi wa sallam bersabda:
الْمُؤَذِّنُ يُغْفَرُ لَهُ مَدََّ صَوْتِهِ وَأَجْرُهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ صَلَّى مَعَهُ
“Muadzin diampuni dosanya sepanjang suaranya, dan pahalanya seperti pahala orang yang sholat bersamanya” (HR. Thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir, no. 7942, dan dishahihkan Al-Albani dalam Shahih at-Targhib)
مَدَّ صَوْتِهِ، وَيَشْهَدُ لَهُ كُلُّ رَطْبٍ وَيَابِسٍ الْمُؤَذِّنُ يُغْفَرُ لَهُ
“ Muadzin diampuni dosanya sepanjang suaranya, dan segala yang basah dan yang kering bersaksi untuknya” (HR. Ahmad, no. 9542; Ibnu Hibban, no. 1666; Abu Dawud; Nasa’I; Ibnu Majah; Dishahihkan Al-Albani dalam al-Misykah)
• Manusia yang paling panjang lehernya di hari kiamat
الْمُؤَذِّنُونَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Para muadzin adalah manusia yang paling panjang lehernya pada hari kiamat” (HR. Muslim, no. 387)
• Manusia dan Jin yang mendengarkan adzan akan memberi kesaksian untuk muadzin
أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ قَالَ لَهُ:إِنِّي أَرَاكَ تُحِبُّ الْغَنَمَ وَالْبَادِيَةَ، فَإِذَا كُنْتَ فِي غَنَمِكَ، أَوْ بَادِيَتِكَ، فَأَذَّنْتَ بِالصَّلَاةِ، فَارْفَعْ صَوْتَكَ بِالنِّدَاءِ، فَإِنَّهُ لَا يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلَا إِنْسٌ، وَلَا شَيْءٌ، إِلَّا شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Bahwa Abu Said al-Khudri Radhiallohu’anhu berkata kepadanya, ‘Aku melihatmu menyukai domba dan kehidupan pedalaman, jika kamu bersama dombamu atau di daerahmu, lalu kamu (mengumandangkan) adzan untuk shalat maka keraskanlah suaramu dengan adzan tersebut karena gema suara muadzin tidaklah didengar oleh jin atau manusia atau sesuatu pun kecuali ia memberi kesaksian untuknya pada Hari Kiamat” (HR. Malik dalam Al-Muwatha, no. 5; Bukhari, an-Nasa”i dan Ibnu Majah)
• Muadzin akan masuk surga
كُنَّا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّ اللَّهُ عَلَيهِ وَ سَلَّم بِتَلَعَاتِ النَّخْلِ ، فَقَامَ بِلاَلٌ يُنَادِي، فَلَمَّ سَكَتَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّ اللَّهُ عَلَيهِ وَ سَلَّم: مَنْ قَالَ مِثْلَ هَذَا يَقِينً دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Kami bersama Rasululloh Sholallohu’alaihi wa sallam, lalu Bilal berdiri mengumandangkan adzan. Ketika selesai Rasulullah Sholallohu’alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa mengucapkan seperti ini dengan yakin niscaya dia masuk surga”. (HR. Ibnu Hibban, no. 1667 dan Nasa’i; Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih wa Targhib)
مَنْ أَذَّنَ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ سَنَةً وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ، وَكُتِبَ لَهُ بِتَأْذِينِهِ فِي كُلِّ يَوْمٍ سِتُّونَ حَسَنَةً، وَلِكُلِّ إِقَامَةٍ ثَلَاثُونَ حَسَنَةً
“Barangsiapa beradzan selama 12 tahun, maka wajib baginya surga, dan dicatat untuknya pahala adzannya dalam setiap hari sebanyak 60 kebajikan, serta pahala iqomahnya sebanyak 30 kebajikan” (HR. Ibnu Majah, no. 728; Hakim dan Thabrani, Dishahihkan Al-Albani dalam Ash-Shahihah)
فَقَامَ بِلاَلٌ يُنَادِي، فَلَمَّ سَكَتَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّ اللَّهُ عَلَيهِ وَ سَلَّم: مَنْ قَالَ مِثْلَ هَذَا يَقِينً دَخَلَ الْجَنَّةَ
Keutamaan Menjawab Adzan
• Menjawab adzan adalah salah satu faktor masuk surga
إِذَا قَالَ الْمُؤَذِّنُ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، فَقَالَ أَحَدُكُمْ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ قَالَ: أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، ثُمَّ قَالَ: حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، ثُمَّ قَالَ: حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، ثُمَّ قَالَ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، قَالَ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، ثُمَّ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Apabila muadzin mengucapkan Allohu Akbar, Allohu Akbar maka salah seorang dari kalian menjawab Allohu Akbar, Allohu Akbar. Lalu apabila muadzin mengucapkan Asyhadu alla ilaaha illalloh maka salah seorang dari kalian menjawab Asyhadu allaa ilaaha illalloh. Apabila Muadzin mengucapkan Asyhadu anna muhammadar rosuululloh maka salah seorang dari kalian menjawab Asyhadu anna muhammadar rosuululloh. Apabila muadzin mengucapkan Hayya ala ash-shalah maka salah seorang dari kalian menjawab Laa haula walaa quwwata illaa bilaah. Apabila muadzin mengucapkan Hayya ‘ala al falaah, maka salah seorang dari kalian menjawab Laa haula walaa auwwata illaa billaah. Apabila muadzin mengucapkan Allohu Akbar, Allohu Akbar maka salah seorang dari kalian menjawab Allohu Akbar, Allohu Akbar. Apabila muadzin mengucapkan, Laa ilaahaa illalloh dia menjawab, Laa ilaaha illallohu dengan setulus hatinya, maka ia akan masuk surga.”(HR. Muslim, no. 385)
• Menjawab adzan adalah sebab diampuninya dosa-dosa
مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ الْمُؤَذِّنَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، رَضِيتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا، غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ
“Barang siapa ketika mendengar muadzin mengucapkan Asyhadu allaa ilaaha illallohu wahdahuu laa syarikalah, wa anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh. Radhitu billahi rabba, wa bimuhammadin rasuula, wabil islami diina (Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Alloh, Dialah tuhan satu-satunya, tiada sekutu baginya. Dan bahwasanya Muhammad adalah hamba Alloh dan utusan-Nya, saya rela Alloh sebagai tuhan, Muhammad sebagai Rasul, dan Islam sebagai agama), maka dosanya akan diampuni” (HR. Muslim, no. 386; Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad)
• Menjawab adzan adalah kepatuhan kepada Rasululloh
إِذَا سَمِعْتُمُ النِّدَاءَ، فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ الْمُؤَذِّنُ
“Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin” (HR. Bukhari, no. 611; HR. Muslim, no. 383)
Ini adalah perintah Nabi Sholallohu’alaihi wa sallam supaya menjawab seruan adzan.
• Manjawab adzan adalah salah satu sebab diraihnya syafa’at
إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ، فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ، فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى الله عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا، ثُمَّ سَلُوا اللهَ لِيَ الْوَسِيلَةَ، فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِي الْجَنَّةِ، لَا تَنْبَغِي إِلَّا لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللهِ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ، فَمَنْ سَأَلَ لِي الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ
“Apabila kamu sekalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkannya, kemudian bacalah shalawat kepadaku. Karena barangsiapa membaca shatawat untukku satu kali, maka Alloh membalasnya dengan sepuluh shalawat. Lalu mintakanlah kepada Alloh Wasilah untukku. Wasilah adalah sebuah kedudukan di surga yang tidak layak kecuali bagi hamba Alloh dan aku berharap agar aku adalah hamba Alloh tersebut. Barangsiapa memintakan wasilah untukku, maka ia mendapat syafaatku” (HR. Muslim, no. 384; ; Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ahmad)
• Berdo’a setelah adzan
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِى وَعَدْتَهُ
“Ya Alloh, Tuhan Pemilik panggilan yang sempurna (adzan) ini dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah Al-Wasilah (derajat di Surga, yang tidak akan diberikan selain kepada Nabi Sholallohu’alaihi wa sallam) dan fadhilah kepada Muhammad. Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqam terpuji yang telah Engkau janjikan” (HR. Bukhari, no. 614)
*** Wallohu A’lam***
Tag : ,

Do'a Menjawab Adzan dan Do'a Setelah Adzan

By : Raka 22


Saat kita mendengar seruan Adzan, kita di sunnahkan untuk menjawab Adzan. Menjawab Adzan merupakan pahala yang sangat luar biasa dan merupakan salah satu faktor masuk surga.
Rasulullah saw bersabda :

إِذَا قَالَ الْمُؤَذِّنُ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، فَقَالَ أَحَدُكُمْ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ قَالَ: أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، ثُمَّ قَالَ: حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، ثُمَّ قَالَ: حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، ثُمَّ قَالَ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، قَالَ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، ثُمَّ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Apabila muadzin mengucapkan Allohu Akbar, Allohu Akbar maka salah seorang dari kalian menjawab Allohu Akbar, Allohu Akbar. Lalu apabila muadzin mengucapkan Asyhadu alla ilaaha illalloh maka salah seorang dari kalian menjawab Asyhadu allaa ilaaha illalloh. Apabila Muadzin mengucapkan Asyhadu anna muhammadar rosuululloh maka salah seorang dari kalian menjawab Asyhadu anna muhammadar rosuululloh. Apabila muadzin mengucapkan Hayya ala ash-shalah maka salah seorang dari kalian menjawab Laa haula walaa quwwata illaa bilaah. Apabila muadzin mengucapkan Hayya ‘ala al falaah, maka salah seorang dari kalian menjawab Laa haula walaa auwwata illaa billaah. Apabila muadzin mengucapkan Allohu Akbar, Allohu Akbar maka salah seorang dari kalian menjawab Allohu Akbar, Allohu Akbar. Apabila muadzin mengucapkan, Laa ilaahaa illalloh dia menjawab, Laa ilaaha illallohu dengan setulus hatinya, maka ia akan masuk surga.”(HR. Muslim, no. 385)

Cara menjawabnya adalah dengan mengulang pelan - pelan setiap kalimat adzan itu.
Kecuali pada saat muadzin mengucapkan:
HAYYA 'ALASH-SHALAAH.
"Marilah kita didirikan shalat".
Dan
HAYYA 'ALAL-FALAAH.
"Marilah kita menuju kemenangan".

Maka kita menjawab:

LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH
Artinya:
"Tak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah".

Pada adzan subuh, ketika muadzin mengucapkan:
ASH-SHALAATU KHAIRUM MINANNAUM

Dan kita yang mendengarkannya menjawab:
SHADAQTA WA BARARTA WA ANAA 'ALAA DZAALIKA MINASY-SYAAHIDIN
Artinya:
"Engkau benar, engkau betul! dan saya termasuk diantara orang - orang yang menyaksikan hal itu"



Do'a setelah Iqamah

ALLAAHUMMARABBA HAADZIHIDDA 'WATITTAAMMAH WASH SHALAATIL QAA'IMAH. SHALLI WASALLIM 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA AATIHII SU'LAHUU YAUMAL QIYAAMAH.

Artinya:
"Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, dan shalat yang didirikan! Limpahkanlah rahmat dan kedamaian kepada junjungan kami, Nabi Muhammad dan perkenankanlah permohonannya pada hari kiamat!"

Do'a setelah Adzan.


ALLAHUMMA RABBA HAADZIHID DA'WATTI TAAMMAH WASH-SHALAATIL QAA'IMAH. AATI SAYYIDANA MUHAMMADANIL WASIILATA WAL-FADHIILAH. WAS SYARAFA WAD-DARAJATAL 'AALIYATAR RAFII'A WAB'ATSHUL MAQAAMAL MAHMUUDAL LADZI WA'ADTAHU INNAKA LAA TUKHLIFUL MII'AAD.

Artinya:
"Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, dan shalat yang akan didirikan! Berikanlah junjungan kami, Nabi Muhammad wasilah, keutamaan, kemuliaan, dan derajat yang tinggi! Dan angkatlah ia ketempat (kedudukan) yang terpuji, yang telah Engkau janjikan kepadanya. Sesungguhnya Engkau tak akan menyalahi janji.
Tag : ,

Doa-Doa Bermanfaat

By : Raka 22


Saya akan sedikit berbagi beberapa doa yang mungkin bermanfaat bagi kawan-kawan semua.


1. Doa mohon dikabulkan keinginan

اَللّهُمَّ اِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِّيْ وَعَلاَ نِيَتِىْ فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِىْ وَتَعْلَمُ حَا جَتِىْ فَاَعْطِنِىْ سُؤَالِىْ وَتَعْلَمُ مَافِىْ نَفْسِىْ فَاغْفِرْلِىْ ذَنْبِىْ

"Ya Allah, seungguhnya Engkau mengetahui yang kurahasiakan dan yang kulahirkan, maka terimalah udzurku, Engkau mengetahui hajatku, maka berilah yang aku mohon, dan Engkau mengetahui apa yang ada dalam hatiku, maka berilah ampunan dosa-dosaku."

2. Doa mohon ilmu dan amal yang bermanfaat, harta yang cukup, dan rumah yang mengayomi

اَللّهُمَّ اِنِّىْ اَسْئَلُكَ اَنْ تَرْ زُ قَنِىْ عِلْمًا وَ عَمَلً يَنْفَعُنِىْ وَ مَا لاً يَكْفِيْنِىْ وَ بَيْتًا يَأْوِيْنِىْ

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon Engkau ilmu dan amal yang bermanfaat, harta yang cukup dan rumah yang dapat dibuat berteduh."

3. Doa supaya dapat melunasi utang

اللّهُمَّ اَكْفِنِىْ بِحَلاَ لِكَ عَنْ حَرَا مِكَ وَ اَغْنِنِىْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَا كَ

"Ya Allah, cukupkanlah kepadaku dengan rezeki-Mu yang halal dan perkayakanlah aku dengan limpahan karunia-Mu daripada meminta kepada yang lain daripada-Mu"

4. Doa mohon jodoh dan anak yang baik

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُ رِّيَّا تِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

"Wahai Tuhan kami! Karuniakanlah kepada kami istri/suami dan anak keturunan yang baik-baik yang dapat menyenangkan hati dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi oang-orang yang bertakwa" (QS. al-Furqan: 74)

5. Doa agar lekas mendapat jodoh (untuk perempuan)

اَللّهُمَّ ابْعَثْ بَعْلًا صَا لِحًا لِخِطْبَتِىْ وَعَطِّفْ قَلْبَهُ عَلَىَّ بِحَقِّ كَلَا مِكَ الْقَدِيْمِ وَبِرَسُلِكَ الْكَرِيْمِ بِالْفِ لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِىِّ الْعَظِيْمِ.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَ عَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ 

"Wahai Allah, utuslah suami yang saleh untuk melamarku condongkanlah hatinya kepadaku berkat kebenaran kalam-Mu yang qadim dan berkat utusan-Mu yang mulia dan berkat sejuta (bacaan) 'Laa haula walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'adhiim. Dan semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad dan kepada segenap keluarga serta para sahabat Beliau dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam."

6. Doa supaya menjadi cantik atau tampan

اَلْحَمْدُلِلهِ الَّذِىْ سَوَّى خَلْقِىْ فَعَدَ لَهُ وَ كَرَّمَ صُوْرَةَ وَجْهِىْ فَحَسَّنَهَاوَجَعَلَنِى مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

"Segala puji bagi Allah yang telah menyempurnakan wujud kejadianku, maka diatur dan dimuliakan sebaik-baiknya rupa mukaku dan dijadikannya aku ini sebagian daripada orang-orang muslim."

اَللّهُمَّ اجْعَلْ نُوْرًافِى جْهِىْ كَنُوْرِيُوْسُفَ أَبَدًا أَبَدًا بِرَحْمَتِكَ يَا للهُ حَتّى فَمَنْ رَأنِى يُحِبُّنِى

"Ya Allah! Jadikanlah cahaya di wajahku seperti Nabi Yusuf dan karuniakanlah rahmat Engkau. Dan barang siapa yang memandangku, mengasihiku."

اللّهُمَّ اَحْسِنْ وَجْهِى كَوَجْهِ يُوْسُفَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَحَسِّنْ وَجْهِى كَوَجْهِ ذُلَيْخَا عَلَيْهَاالسَّلَامُ

"Ya Allah! Elokkanlah wajahku seperti wajah Nabi Yusuf as. dan juga elokkan wajahku seperti wajah Zulaikha as."

اَللّهُمَّ أَغْنِنِى بِا لْعِلْمِ وَزَيِّنِّى بِا لْعِلْمِ وَاَكْرِمْنِى بِا لتَّقْوَى وَجَمِّلْنِى بِا لْعَافِيَةِ 

"Wahai Tuhan, kayakanlah aku dengan ilmu, hiasilah diriku dengan sifat lemah-lembut, muliakanlah aku dengan takwa dan cantikkanlah aku dengan kesehatan."

7. Doa supaya awet muda

اَللّهُمَّ إِنِّى اَعُذُبِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْهَرَمِ وَأَعُذُبِكَ مِنْ جُهْدِ الْبَلَا ءِ وَدَرْكِ الشَّقَاءِوَسُوْءِالْقَضَاءِ. اَللّهُمَّ إِنِّى ضَعِيْفٌ فَقَوِّ نِى يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

"Wahai Tuhan kami, aku berlindung dengan-Mu daripada kelemahan dan ketuaan dan aku berlindung dengan-Mu dari ditimpa bencana dan daripada kecelakaan dan daripada nasib yang buruk. Ya Allah, aku lemah, kuatkanlah diriku. Ya Allah yang Maha Penyayang"

8. Doa mohon aman dari gangguan penyakit

اَللّهُمَّ اِنِّى أَعُذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُوْنَ وَالْجُوْذَامِ وَسَىِّءِالْأَسْقَامِ

"Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu daripada penyakit celup, penyakit gila, penyakit-penyakit buruk lainnya."

9. Doa supaya mudah memahami dan menghafal sesuatu

اَللّهُمَّ اِنِّى اَسْأَ لُكَ فَهْمَ النَّبِيِّنَ وَ حِفْظَ الْمُرْسَلِيْنَ وَاِلْهَامَ الْمَلَا ئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

"Ya Allah, berilah kefahaman kepadaku seperti kefahaman nabi-nabi, berilah kehafalan kepadaku seperti kehafalan rosul-rosul dan mendapat ilham daripada malaikat-malaikat yang dekat dengan-Mu. Bershalawat Allah kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW., keluarga, dan para sahabatnya."

10. Doa mencerdaskan otak dan ingatan

اَللّهُمَّ نَوِّرْ بِالْكِتَابِ بَصَرِىْ وَاشْرَحْبِهِ صَدْرِىْ وَاسْتَعْمِلْ بِهِ نِىْ وَاَطْلِقْ بِهِ لِسَانِىْ وَقَوِّ بِهِ جَنَانِىْ وَاسْرَعْ بِهِ فَهْمِىْ وَقَوِّ بِهِ عَزْمِىْ بِحَوْ لِكَ

وَقُوَّتِكَ فَاءِنَّهُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِكَ يَا اَرْحَمَ الرَحِمِيْنَ. اَللَهُمَّ اَسْتَوْدَعْتُكَ مَا عَلَّمْتَنِيْهِ فَارْدُدْهُ اِلَىَّ عِنْدَحَاجَتِىْ اِلَيْهِ وَلَا تَنْسَنِيْهِ يَارَبَّ الْعَا

لَمِيْنَ. 
" Allah, terangilah pandanganku dengan Al-Qur'an dan dengannya lapangkanlah hatiku dan dapatlah kiranya aku beramal dengannya. Dan lancarkanlah lidahku dalam mengucapkannya dan teguhkanlah hatiku dengannya. Dan percepatkanlah kefahamanku dengannya, teguhkanlah tujuanku dengannya dengan sebab daya-Mu dan kekuatan-Mu. Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih bagi sekalian yang berkasih sayang. Ya Allah aku menumpangkan kepada-Mu ilmu yang telah Engkau ajarkan kepadaku, maka perkenankanlah kiranya Engkau mengembalikannya lagi kepadaku ketika aku memerlukannya. Dan janganlah hendaknya Engkau melupakannya, ya Tuhan semesta alam."
Tag : ,

Keagungan dan Kemuliaan Surat Al-Ikhlas

By : Raka 22

Di dalam kitab al Maww’idhu Al Usfurriyyati “ yang ditulis oleh Hadratusy Syeikh Muhammad bin Abi Bakar dikisahkan tentang Fadhilah atau keutamaan dari membaca surat Al-Ikhlas.Surat Al Ikhlas merupakan salah satu diantara surat terpendek yang termuat dalam alquran sebagai Wahyu Allah SWT.Dimana keberadaan surat tersebut mengandung keistimewaan dan keutamaan apabila dibandingkan dengan surat-surat yang lainnya. Pada suatu hari Rasulullah SAW sedang duduk-duduk di pintu Madinah.Saat itu suasana Madinah tengah tenang dan damai.Lalu tak lama kemudian berlalulah iring-iringan jenazah seorang lelaki .Rasulullah tampak memuliakan jenazah itu,namun kemudian ia bertanya”Apakah dia (Si Mayat)masih punya utang?” Para Pelayat menjawab’’ ya dia masih punya utang sebesar 4 dirham dan belum terlunasi.” Maka nabi Muhammad SAW berkata.’’ Aku tidak akan meyalati orang yang mempunyai utang 4 dirham dan tidak melunasinya hingga akhir hayat” Ketika itu turunlah Malaikat Jibril AS dan berkata,’Ya Muhammad ,Allah Azza wa jalla mengirimkan salam buatmu” Jibril diutus oleh Allah SWT dalam bentuk menyerupai manusia dan melunasi utang si mayat. Malaikat Jibril berkata ,’’Berdirilah dan Shalatkanlah jenazah itu karena dia telah diampuni.” Malikat Jibril meneruskan “ Barang siapa shalat atas jenahzahnya maka Allah SWT Akan mengampuninya.” Turunya Malaikat Jibril dan menyerupai diketahui oleh Rasulullah Saw.Kemudian Nabi Muhammad SAW berkata “ Wahai jibril saudaraku,dari mana kemuliaan ini” Jibril menjawab ;”Semua ini karena ias (si mayat) membaca 100 kali surat Al ikhlas setiap harinya.karena dalam surat itu menjelaskan sifat-sift Allah SWT dan pujian pada Nya. Demikian pula Jibril berkata”Barang siapa yang membaca satu kali dalam sepanjang hidupnya ,maka ia tidak akan keluar dari dunia hingga melihat tempatnya di surga.terlebih lagi bagi mereka yang membaca dalam setiap shalat lima waktu setiap hari sebanyak satu kali,maka ia dan semua teman dekatnya dan orang yang wajib masuk neraka akan diberi syafaat pada hari kiamat karena surat AL Ikhlas. Rasulullah dalam hadisnya menyebutkan “ Barang siapa yang membaca surat Al ikhlas satu kali,maka ia seperti membaca sepertiga alquran.Kalau membaca sebanyak dua kali , maka ia seperti membaca dua pertiga alquran,barang siapa membaca tiga kali,maka ia seperti membaca alquran seluruhnya. Dan barang siapa yang membaca sebelas kali ,maka ia Allah membangun rumah di surga permata yakut merah untuknya.” Dalam riwayat Lainnya Rasulullah SAW bersabda ;”barang siapa yang membaca surat al ikhlas sesudah shalat fajar sebanyak 10 kali ,maka akan tertolak semua dosanya pada hari itu. Meskipun setan dengan bersungguh-sungguh menguji dan menggoda,dan al ikhlas itu salah satu surat makkiyah yang terdiri dari 4 ayat,15 kalimat dan 47 huruf.”
Tag : ,

MACAM-MACAM HUKUM SYARIAT ISLAM

By : Raka 22









Hukum Syari'at Islam terdiri dari 5 macam, yaitu fardlu, haram, mandub, makruh, dan mubah. Hukum syariat Islam bisa berbentuk tuntan untuk melakukan sesuatu atau tuntutan untuk meninggalkannya. Jika seruan itu di bagi ke dalam dua macam. Pertama, yang berkaitan dengan tuntutan yang harus di kerjakan, yang dinamakan fardlu atau wajib. Tidak ada perbedaan antara dua istilah tersebut. Kedua, yang berkaitan dengan tuntutan yang tidak harus di kerjakan, yaitu apa yang dinamakan mandub. Jika hukum syara' berkaitan dengan tuntvan yang harus meninggalkan suatu perbuatan, maka seruan itu juga dibagi dua macam. Pertama, yang berkaitan dengan tuntutan yang harus ditinggalkan, yang dinamakan haram atau mahdlur. Tidak ada perbedaan antara kedua istilah tersebut. Kedua, jika berkaitan dengan tuntutan yang tidak mengharuskan meninggalkannya. Inilah yang dinamakan makruh.
Oleh karena itu, fardlu atau wajib adalah seluruh perbuatan yang mendapatkan pujian bagi pelakunya, dan celaan bagi yang meninggalkannya. Sedangkan haram kebalikan dari definisi fardlu tersebut
Tag : ,

Al-'Ashr

By : Raka 22



Al-'Ashr berarti masa yang di dalamnya berbagai aktivitas anak cucu Adam berlangsung, baik dalam wujud kebaikan maupun keburukan. Imam Malik meriwayatkan dari Zaid bin Aslam: "Kata al-'Ashr berarti shalat 'Ashar. Dan yang populer adalah pendapat yang pertama.
Isi kandungan surah Al-'Ashr:
1."Demi masa."
Allah Ta'ala telah bersumpah dengan masa tersebut.
2."Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian."
Allah Ta'ala telah bersumpah pula bahwa manusia itu berada dalam kerugian, dan benar-benar merugi serta binasa.
3."Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih."
Allah memberikan pengecualian dari kerugian itu bagi orang-orang yang beriman dengan hati mereka dan mengerjakan amal shalih melalui anggota tubuhnya.
4."Dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran."
Yaitu, mewujudkan semua bentuk ketaatan dan meninggalkan semua yang diharamkan.
5."Dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran."
Yakni, bersabar atas segala macam cobaan, takdir, serta gangguan yang dilancarkan kepada orang-orang yang menegakan amar ma'ruf nahi munkar.
Tag : ,

Hukum syara'

By : Raka 22
Hukum Syara' adalah khithab Syari' (seruan Allah sebagai pembuat hukum) yang berkaitan dengan amal perbuatan hamba (manusia), baik itu berupa ketetapan yang sumbernya pasti (qath'i tsubut) seperti Al-Quran dan Hadits mutawatir, maupun ketetapan yang sumbernza masih dugaan kuat (zhanni tsubut) seperti hadits yang bukan tergolong mutawatir. Apabila sumber ketetapan pasti, maka perlu dicermati; yaitu jika penunjukan dalilnya bersifat pasti (qath'iud dilalah), maka hukum yang dikandungnya juga bersifat pasti. Misalnya jumlah rakaat shalat fardlu yang kesemuanya bersumber dari hadits mutawatir. Begitu juga dengan hukum haramnya riba, potong tangan bagi pencuri, atau hukum jilid bagi pezina. Semua itu merupakan hukum-hukum yang penunjukkannya bersifat pasti dan ni!al kebenaran di dalamnya merupan suatu ketetatan. Tidak ada tafsiran lain ditunjukannya kecuali hati satu ketetapan.
Tag : ,

- Copyright © 2013 Raka World - Raka Graphic Art - Powered by Blogger - Designed by Raka Maheka A -